Teknologi telekomunikasi saat ini sangat mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Mulai dari perkembangan 1G sampai pada 4G yang banyak
dikembangkan saat ini. Hal ini sangat menuntut operator maupun konsumen untuk
mampu mengunakan dan mengembangkan dari kemajuang teknologi
telekomunikasi itu. karena jika tidak maka suatu negara akan mengalami
ketinggalan dalam perkembangan teknologi telekomunikasi.
Dalam kurun waktu 10 tahun sejak lahirnya AMPS sudah terjadi
perkembangan yang sangat pesat dengan berbagai penemuan atau inovasi teknologi
komunikasi dan pada akhir tahun 90-an muncullah teknologi 2G (Generasi Kedua).
Perbedaan utama dari teknologi 1G dan 2G adalah 1G masih menggunakan sistem
Analog sedangkan 2G sudah menggunakan sistem digital. Dengan adanya
kehadiran teknologi generasi kedua, maka muncullah teknologi selular yang baru
yaitu, GSM. yang merupakan suatu sistem komunikasi wireless2G. Pada awal
tahun 2000-an muncullah teknologi generasi 2.5 (2.5 G) yang mempunyai
kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah
GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data rates for GSM
Evolution). Suatu protokol yang mengatur cara kerja transfer data pada sistem
wireless GSM.
Dalam teorinya kecepatan transfer data EDGE dapat mencapai 384
Kbps. Setelah adanya teknologi generasi pertama, kedua dan teknologi 2.5 G, maka
disusul kemudian dengan generasi ketiga (3G) yang menawarkan kelebihan yang
lebih baik lagi baik dari segi kemampuan fitur dan transfer data dengan memiliki
kecepatan transfer data lebih cepat dari sebelumnya dalam menghadirkan layanan
yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan. Selanjutnya setelah teknologi 3G
pengembangan akan jaringan dan berbagai peralatan pendukungnya terus dilakukan
hingga saat ini lahirlah teknologi LTE (Long Term Evolution).
3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan melalui spektrum nirkabel yang terpisah. Teknologi ini mampu download sampai dengan tingkat 300mbps dan upload 75mbps. Layanan LTE pertama kali diadopsi oleh operator seluler TeliaSonera di Stockholm dan Oslo pada tanggal 14 desember 2009.
3GPP Long Term Evolution (LTE) dan dipasarkan dengan nama 4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.
LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama.
Walaupun dipasarkan sebagai teknologi 4G, LTE yang dipasarkan sekarang belum dapat disebut sebagai teknologi 4G sepenuhnya. LTE yang di tetapkan 3GPP pada release 8 dan 9 belum memenuhi standarisasi organisasi ITU-R. Teknologi LTE Advanced yang dipastikan akan memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai teknologi 4G.
Kelebihan dan Kekurangan Jaringan Long Term Evolution
Ada beberapa kelebihan teknologi LTE 4G yang sangat berbeda dengan teknologi sebelumnya, antara lain:
• Teknologi LTE menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps.
• LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing sebesar 180 kHz.
• Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R.
• Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
• Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network).
• Peningkatan dukungan mobilitas tinggi.
Kekurangan Teknologi 4G LTE:
• Biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal.
• Jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal.
• LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output), tentunya memerlukan antena tambahan pada pancaran pangakalan jaringan untuk transmisi data.
• Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka pengguna perlu membeli mobile device baru agar dapat menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE
Teknologi LTE dan layanannya
- Teknologi LTE secara teoritis menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75 Mbps.
- LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang mentransmisikan data melalui banyak operator spektrum radio yang masing-masing sebesar 180 KHz. OFDM melakukan transmisi dengan cara membagi aliran data menjadi banyak aliran-aliran yang lebih lambat yang kemudian ditransmisikan secara serentak. Dengan menggunakan OFDM memperekecil kemungkinan terjadinya efek multi path.
- Meningkatakan kecepatan transmisi secara keseluruhan, kanal transmisi yang digunakan LTE diperbesar dengan cara meningkatan kuantitas jumlah operator spectrum radio tanpa mengganti parameter channel spectrum radio itu sendiri. LTE harus bisa beradaptasi sesuai jumlah bandwith yang tersedia.
- LTE mengadopsi pendekatan all-IP. Menggunakan arsitektur jaringan all-IP ini menyederhanakan rancangan dan implementasi dari antar muka LTE, jaringan radio dan jaringan inti, hingga memungkinkan industri wireless untuk beroprasi layaknya fixed-line network.
- Agar menjadi universal, perangkat mobile yang berbasis LTE harus juga mampu menyokong GSM, GPRS, EDGE dan UMTS. Jika dilihat dari sisi jaringan, antar muka dan protocol di tempatkan di tempat yang memungkinkan terjadinya perpindahan data selancar mungkin jika pengguna berpindah tempat ke daerah yang memiliki teknologi antar muka yang berbeda.
Sumber : http://www.teknokita.com/apa-itu-4g-lte/
Wikipedia